Tebingtinggi|Kuburan onyang Jawa, demikian warga sekitar mengatakannya, kuburan yang terletak di dalam pabrik getah Batang Hari pratama ini menyimpan berbagai sejarah, konon katanya dulu, onyang jawa yang bernama Kiayi Haji Dzapar atau Kiayi Keris yang berasal dari Semarang, Jawa Tengah berangkat menjelajahi Samudra menggunakan kapal dan mendarat di Tebingtinggi. Mahdi warga sekitar yang masih keturunan Almarhum Kiayi Haji Dzapar mengatakan dia bersama teman-teman pernah membentuk tim guna menelusuri jejak moyang/leluhurnya tersebut.
Mahdi menuturkan bahwa ia dan tim pernah menelusuri rawa-rawa di belakang tempat wisata gundaling mencari sebuah kapal, namun mereka tidak berhasil menemukan kapal tersebut.
" Jadi kami pernah mencari kapal di belakang gundaling, karna di tahun sembilan puluhan banyak saksi mata yang melihat di sana (rawa-rawa belakang gundaling-red) ada kapal yang tenggelam tapi haluan (ujung kapal-red) masih nampak, sekarang pun orang-orang yang pernah nampak masih banyak yang hidup, jadi ketika kami sampai di lokasi kapal tenggelam itu, kami sudah tidak menemukan haluan kapal itu," tutur Mahdi, Rabu (9/3/2022) di rumahnya jalan Imam Bonjol, lingkungan satu, kelurahan Tambangan Hulu, kecamatan Padang Hilir, Tebingtinggi.
Lanjutnya, Dilokasi kapal tersebut dia dan tim juga mencari informasi kepada warga sekitar daerah rawa-rawa yang diyakini tempat kapal tersebur tenggelam, dan warga sekitarpun membenarkan tetang haluan kapal tenggelam yang dulunya masih timbul itu, namun warga tidak bisa menjamin jika haluan kapal masih nampak.
" Kami juga menanyak keberadaan kapal itu kepada orang kampung yang dekat dengan lokasi kapal tenggelam itu, mereka membenarkan dan menunjuk ke arah lokasi yang telah kami datangi, tapi mereka tidak yakin apakah haluan kapal itu masih nampak, karna sudah lama sekali, dan merekan pun mengatakan bahwa orang-orang tua mereka dahulu melarang mereka untuk mendekati lokasi keberadaan kapal tersebut," katanya.
Mahdi menambahkan, ia juga mendapatkan informasi yang menguatkan nya bahwa kapal itu memang ada di sana, sebap dahulu katanya tak jauh dari kapal tenggelam itu ada sebuah perkampungan yang bernama kampung semarang, namun sekarang telah berubah.
" Kita meyakin jika kapal itu adalah kapal onyang Jawa, Karna ada informasi di sepanjang jalan baja itu, dulu ada namanya kampung semarang, kita juga sudah tau letak kampung itu, namun sekarang sudah berganti nama, rencana nanti kita coba juga mencari bukti-bukti yang menguatkan," Imbuh Mahdi.
Terakhir, Mahdi menjelaskan adapun tujuan mengungkap sejarah tersebut berasal dari rasa penasaran dia, dan para saudara-saudaranya serta warga kampungnya tetang sejarah onyang Jawa/Kiayi Haji Dzapar atau Kiayi Keris yang makam nya di dalam kawasan Pabrik Batang Hari tersebut.[tim Tebingpos.com].