Tebingtinggi|Kegiatan MTQ cabang Tilawah dan Hifdzil Qur'an se-Tebingtinggi terkesan kurang trasparan dan tidak sportif. Hal ini di nyatakan oleh Saniah Batubara dan Indah Ayu Syahputri Guru Hafidz Hoh, Sabtu (12/3/2022), di Ma'had Tahfidz Husna
Jl. KF Tandean No. 253 Bulian, Tebingtinggi.
Menurut mereka, Seharusnya setelah para peserta nampil untuk menunjukkan prestasinya, hasil penilaian oleh para dewan hakim langsung ditampilkan diinfocus, karena fasilitas itu sudah disediakan oleh pemko Tebingtinggi. Akan tetapi hal itu tidak dilakukan oleh panitia dan dewan hakim, oleh karena itu diindikasikan ada proses kecurangan dan manipulasi angka.
Mereka juga membandingkan MTQ Tingkat Provinsi Sumatra Utara Tahun lalu , kata mereka MTQ Tingkat Provinsi Sumatra Utara tahun lalu, kita bisa menyaksikan langsung prestasi dan hasil nilai para peserta setelah nampil maju menunjukkan kemampuan mereka masing-masing, sedangkan pada ajang MTQ cabang tilawah dan hifdhzil Qur'an ini hasil nilai dari dewan juri pun terkesan tertutup yang diumumkan.
Mereka juga menemukan kejanggalan - kejanggalan dalam kegiatan MTQ tersebut, Nah? seperti pada hari ini (Sabtu), dimana para peserta yang nampil masih banyak ditemukan kesalahan-kesalahan bacaan pada saat lomba dalam membaca Al-Quran dengan ditandai oleh suara bell oleh Dewan juri, akan tetapi ditemukan lain hal dengan pada seorang peserta yang tidak ada kesalahan ataupun suara bell dari Dewan Hakim berinisial (H) malah peserta tersebut tidak masuk dalam keriteria salah seorang pemenang lomba.
Mereka juga menyoal minimnya informasi mengenai MTQ Tingkat Tebingtinggi ini, Seperti pada cabang qira'at sab'ah, lomba karya tulis ilmiah, dimana para peserta yang ikut sangat sedikit. Seharusnya jika informasi mengenai MTQ tingkat Tebingtinggi ini beredar luas, mereka meyakini tidak akan ada kekosongan peserta lomba. Bukan hanya didominasi oleh segolongan utusan dari lembaga tertentu. Karena kita yakin para generasi muda yang berprestasi masih banyak di Tebingtinggi yang kita cintai ini. Apalagi MTQ ini kan ajang pencarian bakat minat masyarakat kota Tebingtinggi dan bukan hanya milik satu golongan.
Penutup mereka mengatakan, koreksi ini agar kedepannya panitia MTQ Tebingtinggi lebih baik lagi. Dan bukannya mau menunjukkan keunggulan kafilah masing-masing, tetapi lebih mengutamakan ridho Allah.[Syarif].