Tapsel, Seekor Harimau Sumatera yang terperangkap pada jerat babi menyerang dokter hewan di Tapanuli Selatan (Tapsel). Akibat kejadian itu, dokter yang bertugas di BKSDA Sumut itu mengalami luka gigitan dan cakaran, kemudian langsung dibawa ke Rumah Sakit Metta Medika Kota Padang Sidempuan.
Informasi yang diperoleh dari Polres Tapsel menyebutkan, sebelumnya pada, Rabu (20/4) lalu, Atulele Gulo warga Dusun Aek Pardomuan, Desa Batu Godang , Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapsel memasang perangkat jerat babi, di kebun miliknya dengan alat jerat terbuat dari tali kelos sepeda motor Vespa.
Kemudian besok harinya, Kamis (21/4) sekira pukul 09.00 Wib, Atulele, kembali ke lahan miliknya untuk melihat jerat babi yang dipasang, namun dia kaget, karena yang terperangkap adalah seekor satwa langka yakni Harimau Sumatera. Tak ayal, dia kembali dan menyampaikan hal tersebut di kampungnya.
Masih pada hari yang sama sekira pukul 22.00 WIB Forkopimcam Angkola Sangkunur dan Tim BKSDA Tapsel tiba di Dusun Aek Pardomuan dan melaksanakan rapat terkait tindak lanjut evakuasi Harimau yang terperangkap.
Selanjutnya, Jumat (22/4), pukul 06.00 WIB, Tim BKSDA Tapsel bersama warga menuju lokasi Harimau yang terjerat, namun saat itu evakuasi belum bisa dilaksanakan karena masih menunggu dokter hewan dan bius dari BKSDA Kota Medan, dari hasil pantauan Harimau masih hidup.
Bupati Dolly Pasaribu yang menerima pesan melalui WhatsApp, langsung memerintahkan Camat Angkola Sangkunur dan Dinas Lingkungan Hidup untuk mendampingi BKSDA. Dolly sampaikan agar segera koordinasi dengan seluruh pihak terkait, serta berikan penerangan kepada warga untuk waspada dan hati-hati agar tidak panik.
Sabtu (23/4), pukul 23.30 WIB, drh Anhar Lubis dari Balai BKSDA Provsu bersama bius yang diperoleh dari Medan tiba di Dusun Aek Pardomuan, kemudian melakukan koordinasi untuk mengevakuasi Harimau yang terjerat.
Minggu (24/4) sekira pukul 06.00 WIB, drh Anhar Lubis beserta tim evakuasi menuju ke lokasi. Di lokasi kejadian, tim dibagi dua, dimana 15 orang berada di titik pantau dan tim kedua 4 orang dipimpin langsung drh Anhar menempati posisi menembak.
Kejadian naas itu terjadi saat bius yang ditembakkan melalui aba-aba drh Anhar tepat mengenai kaki kanan Harimau, kemudian Harimau tersentak dan melompat dan saat itu juga langsung menerkam dokter yang berada 7 meter di hadapan Harimau.
Hal itu terjadi akibat jerat yang mengikat kaki Harimau terlepas saat hewan langka itu tersentak dan melompat. sehingga drh. Anhar Lubis dan Harimau terjatuh berguling kearah jurang dan secara bersamaan Tim BKSDA langsung menghalau Harimau tersebut sehingga Harimau itu terlepas dan lari ke arah gunung perkebunan.
Atas kejadian tersebut drh Anhar mengalami luka gigitan dan cakaran di lengan atas sebelah kiri, luka cakaran di lengan bawah sebelah kiri, luka cakaran dan robek di paha sebelah kiri. Kemudian tim mengangkut korban dengan tandu menuju Padang Sidempuan.
Bupati yang menerima informasi tentang kejadian tersebut langsung mengunjungi RS. Metta Medika untuk memastikan penanganan terhadap drh. Anhar Lubis. Bersama Camat Angkola Sangkunur, Kadis LH dan Staf serta Tim BKSDA menunggu kabar dari ruang operasi.
Informasi yang didapat bahwa drh Anhar Lubis tidak perlu dirujuk ke Medan, cukup ditangani di Padang Sidempuan. Saat ini yang bisa dilakukan adalah pembersihan luka sambil menunggu persiapan tiga hari ke depan untuk operasi penjahitan luka yang diperlukan.
Dolly berpesan agar warga untuk mengikuti arahan Tim BKSDA di lapangan dan sementara untuk tidak melakukan aktivitas di kebun, jika memang harus dilakukan agar berkelompok dan membawa senjata tajam untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Sebagai informasi, Tim BKSDA masih bersiaga menelusuri jejak Harimau untuk segera dievakuasi dan dilakukan penanganan medis.[Jerry Manalu].