Karimun|Ketersediaan BBM jenis pertalite yang sudah mencukupi di kabupaten Karimun tidak di ikuti dengan ketersediaan BBM jenis solar, hal ini terlihat dari sering kosongnya pompa BBM jenis solar di setiap SPBU yang ada di kabupaten Karimun. Seperti yang terjadi pada hari Rabu malam, 25/05/22 sekitar jam 21 : 00 WIB.
Menurut pengamatan media Tebingpos.com, antrian kenderaan yang menggunakan BBM jenis solar ini sudah terjadi sejak sore hari sepanjang lebih kurang 1 sehingga membuat macet arus lalu lintas di jalan poros dari dan menuju pusat perkantoran pemerintah kabupaten Karimun.
Sampai jam 21 : 00 WIB ada sekitar 12 lori yang tidak di perbolehkan masuk lagi oleh pihak SPBU dengan alasan sudah tutup. Hal ini memicu amarah dari para supir lori yang sudah antri dari sore hari.
Menurut salah satu sopir lori yg ikut dalam antrian Arif Hutanan Siregar (52) beliau menyatakan bahwa kami ini sudah antri sejak sore hari dan ketika hampir mau sampai kepada giliran kami, pihak SPBU tidak lagi memperbolehkan kami untuk mengisi, sementara lori lori yang kami isi malam ini adalah untuk menjalankan usaha kami untuk beberapa hari, tutur pengusaha lori air di kabupaten Karimun.
Beliau juga menyatakan bahwa dia heran saat ini pembelian BBM jenis solar sudah di batasi sebesar 250 ribu sekali isi, namun kenapa solar tetap juga langka dan cepat habis di SPBU yang ada di Karimun khususnya SPBU Poros, sementara pada waktu belum di batasi BBM jenis solar ini bisa bertahan agak lama.
Saya selaku ketua DPC Hipmikimdo kabupaten Karimun, organisai yang bergerak di bidang UMKM untuk membantu pemerintah memperbaiki perekonomian masyarakat, sangat menyesalkam terjadi hal ini, sebab dia sempat memberikan jempol kepada pihak SPBU Poros dengan membatasi pembelian BBM jenis pertalite sehingga sekarang pertalite sudah tidak langka serta tidak nampak lagi antrian panjang. Dan untuk masalah ini, beliau mengharapkan agar pemerintah daerah dan pihak kepolisian turun untuk menyelidiki hal ini.
Di tempat yang sama awak media Tebingpos.com sempat mewawancarai Dirut Perumda bapak Devanan mengenai hal ini, beliau menyatakan pihak nya sengaja membatasi pembelian BBM jenis solar dengan tujuan untuk menjaga agar BBM solar tetap tersedia di SPBU untuk waktu yang agak lebih lama. Sebab beliau heran semakin hari banyak kenderaan yang mengisi BBM jenis solar, khususnya lori, sebab beliau menduga ada penyalahgunaan BBM jenis solar bersubsidi ini yang mungkin saja di buang ke laut dengan harga jual industri. Dan beliau juga menyatakan bahwa saat ini pihak Perumda sudah berkoordinasi dengan kepala dinas perdagangan, koperasi dan UMKM bapak Basori untuk membicarakan hal ini, tutupnya.
Suasana mulai terkendali setelah dikabulkannya permohonan salah satu Supir lori untuk mengisi BBM tersebut sebanyak lori yang tersisa antri pada saat itu. Ketika berita ini di turunkan pihak kepolisian polres Karimun turun ke lokasi untuk berjaga jaga.[Ridwan Hutagalung].
