Foto : Pj. Walikota Tebingtinggi Muhammad Dimiyathi langsung turut memberikan suntikan Polio|Dok : Siti Maslah Lubis. |
Tebingtinggi|Tingginya antusias warga untuk mengikutkan anaknya, usia 0 sampai 59 bulan, dalam imunisasi Sub PIN Polio tahun 2023 ini, terlihat saat Penjabat (Pj.) Wali Kota Tebingtinggi Muhammad Dimiyathi, S.Sos., M.TP. meninjau launching (pelaksanaan perdana) pemberian imunisasi Sub PIN (Pekan Imunisasi Nasional) Polio, Senin (13/02/2023) di Kantor Kelurahan Lalang, Kecamatan Rambutan.
Berdasarkan data petugas setempat, sudah lebih dari 136 (seratus tiga puluh) anak yang terdata mengikuti imunisasi perdana di Kelurahan Lalang ini. Hal ini menunjukkan warga Kota Tebingtinggi tidak ada rasa cemas khawatir untuk mengikutkan anaknya dalam imunisasi Sub PIN Polio ini.
Pj. Wali Kota dalam sambutan mengungkapkan bahwa pemberian imunisasi ini dilaksanakan secara merata seluruh Indonesia. Hal ini dilakukan dalam rangka mencegah terjadinya penyebaran Polio yang terjadi di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.
"Kegiatan ini adalah dalam rangka mencegah terjadinya penyebaran Polio di Indonesia karena di Aceh sudah ditetapkan KLB (Kejadian Luar Biasa) Polio. Oleh karena itu provinsi Sumatera Utara khususnya Kota Tebingtinggi hari ini menggencarkan imunisasi polio,"
Pj. Wali Kota juga meminta kepada Dinas Lesehatan, Camat dan Lurah agar kegiatan imunisasi ini tidak hanya terpusat di Kantor Lurah atau Posyandu saja, namun juga dilaksanakan di PAUD dan sekolah.
"Dan bisa dijemput langsung ke rumah. Karena data by name by address anak usia 0 sampai 59 bulan, oleh Disdukcapil sudah dibagi per Kecamatan," ucap Pj. Wali Kota.
"Dengan harapan anak usia 0 sampai 59 bulan bisa diimunisasi. Jadi anak - anak tersebut bisa terhindar dari Polio, karena dampak polio ini sangat berdampak negatif terhadap masa depan anak," sambungnya.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Kota Tebingtinggi dr. Muhammad Iqbal, Sp.P. menuturkan bahwa kegiatan imunisasi ini merujuk arahan Gubernur Sumatera Utara untuk mencegah KLB terhadap penyakit Polio yang ada di Aceh.
"Jadi kita diminta untuk melaksanakan vaksin polio terhadap anak agar anak-anak kita terhindar dari penyakit Polio. Sasaran kita 12.226 anak, dengan Kecamatan Rambutan sekitar 2.300 anak," urai Kadis Kesehatan.
Kadis Kesehatan juga menjelaskan bahwa pelaksanaan tetes imunisasi polio ini akan dilaksanakan selama 1 minggu kedepan, dimana pelaksanaannya di mulai hari ini, 13 sampai 22 Februari 2023.
Seusai kata sambutan, pelaksanaan launching pemberian imunisasi Sub PIN Polio, ditandai pemberian tetes imunisasi Polio dan pemberian makanan tambahan untuk mencegah stunting oleh Pj. Wali Kota dan Plt. Sekdako serta Ketua TP PKK Kota Tebingtinggi kepada 2 anak yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Salah seorang warga, Ibu Sinta yang membawa anaknya untuk mengikuti vaksinasi polio mengatakan tidak ada rasa khawatir mengikutkan anaknya dalam imunisasi polio ini. Menurutnya, apabila mendatangkan kesehatan kebaikan bagi anak, tidak ada alasan baginya untuk tidak mengikuti kegiatan ini.
Ibu Sinta juga menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada Pemko Tebing Tinggi serta ia juga menilai sosialisasi yang dilakukan sudah sangat baik.
"Dimana sosialisasi yang dilakukan sudah sangat baik. Namun kedepan, saya berharap pelayanan lebih ditingkatkan lagi agar tidak terjadi penumpukan berdesakan," tutupnya.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Plt. Sekdako, Kadis Sosial, Kadis P3APM, Kadis Damkar, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Camat Bajenis, Camat Rambutan dan Lurah lingkup Kelurahan Rambutan dan Kepala RSUD dr. Kumpulan Pane, Kabag Pemerintahan serta Ketua TP PKK Tebingtinggi.
Diketahui, Sub Pin Polio adalah merupakan kegiatan imunisasi secara massal sebagai upaya untuk memutuskan transmisi penularan penyakit polio ( kelumpuhan, kecacatan seumur hidup dan kematian )pada anak usia 0 - <13 tahun.
Penyakit Polio dapat menular dari air dan makanan yang terkontaminasi oleh tinja yang mengandung virus polio.
Sub Pin Tetes Polio diberikan kepada anak umur 0 - 59 bulan minimal 2 kali. Penyakit Polio tidak dapat diobati, namun hanya dapat dicegah dengan tetes polio.
Laporan : Siti Maslah Lubis